planning short tutorial

Setelah menghadiri orasi dua orang ilmiah dua orang guru besar Institut Teknologi Bandung [1], berlangsung makan siang dengan diskusi lalu dilanjutkan lebih jauh tutorial singkat, amat umum memengenai perencanaan. Hal-hal yang dapat ditangkap dan dipahai akan dituliskan kembali di sini dan kemungkinan banyak yang meleset karena masih belum dipahami.

concepts#

Apa yang dituliskan berikut ini belum tentuk benar apalagi akurat mengingat masih dalam proses belajar mengenai perencanaan. Koreksi akan dilakukan pada tulisan lain yang mengacu pada tulisan ini.

  1. Terdapat tahapan kota dari liveable, green city, lalu smart city, akan tetapi dengan konsep yang bila terlalu menuju pada pemanfaatan teknologi, terutama TIK, akan menjadi tidak berbeda dengan cyber city.
  2. Smart tidak perlu hihg-tech, bisa juga low-tech, akan tetapi penggerak TIK sering mendrive ini ke arah yang melulu high-tech. Perlu pelurusan dari sisi perencanaan yang lebih filosofis dan mengutamakan sektor publik ketimbang privat (perusahaan tertentu).
  3. Terdapat kaitan antara manusia, lokasi, dan aktivitas yang merupakan hal terkait dengan perencanaan (?).
  4. Menarik untuk mengkaji lebih jauh konsep dasar perencanaan yang abstrak dan kualitatif dari sisi kuantitatif dengan memanfaatkan simulasi sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih terukur.
  5. Terdapat pergeseran dari konsep kota yang semula kuantitatif menjadi kualitatif dan hal ini perlu dikembalikan lagi.
  6. Selain hanya supportive system, smart city bukanlah satu-satunya, terdapat pula smart materials yang dapat dimanfaatkan pada tahan ketiga perkembangan kota, di mana pada saat ini kebijakan di Indonesia telah berubah menjadi sekian x, sekian y, dan sekian z (benar-benar lupa maksudnya).
  7. Terdapat ketidakcocokan antara konsep perencanaan dengan kebijakan bila terjadi faktor pendorong ekonomi yang sering mengabaikan hal-hal seperti daerah hijau, kelestarian lingkungan, dan sebagainya.
  8. Terkait sebelumnya, eknonomi kuantitatif dalam bentuk ekonometrik, kadang dapat bermuara pada hasil dan kebijakan berberbeda karena menggunakan asumsi yang berbeda dan juga tujuan atau harapan yang berbeda.

Untuk memperlajari lebih lanjut, baik terkait konsep-konsep di atas maupun tidak, diberikan rujukan untuk dipelajari [2, 3].

notes#

  1. -, “Orasi Guru Besar Institut Teknologi Bandung Prof. Mohammad Zaki Mubarok dan Prof. Sri Legowo Wignyodarsono”, Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Aula Barat, 18 Jun 2022, 0900-1100 GMT+7, url https://osf.io/cfvpw/ [20220618].
  2. -, “Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota a.k.a. Teknik Planologi (PL-154)”, SAPPK Talks #3, Pengenalan Program Studi dan Keprofesian, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, 9 Okt 2020, url https://osf.io/gn5pq/ [20220618]
  3. Ridwan Sutriadi, “Kota Cerdas Perspektif Perencana Kota”, Webinar & Expo KKL PWK Univesitas Sebelas Maret, 18 Des 2021, url https://osf.io/34fnr/ [20220618].
Cite as: viridi, "planning short tutorial", bugx, 18 Jun 2022, url https://dudung.github.io/bugx/0092 [20221011].